Sabtu, 17 November 2018

Tiga Aspek Kata Kunci Definisi Kontrol dan Langkah - Langkah dalam Perencanaan Audit

Tiga aspek kata kunci definisi kontrol

  1. Pengendalian adalah sebuah sistem (a control is a system). Dengan kata lain, terdiri dari sekumpulan komponen yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau tujuan.
  2. Keabsahan/kebenaran dari suatu kegiatan (unlawful events). Keabsahan kegiatan dapat muncul jika tidak ada otorisasi (unauthorized), tidak akurat (inacurate), tidak lengkap (incomplete), redudansi (redudant), tidak efektif (ineffective) atau tidak efisien (inefficient) pemasukan data ke dalam sistem.
  3. Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent), mendeteksi (detect), atau mengoreksi (correct) kejadian/peristiwa yang tidak sesuai dengan aturan/hukum (unlawfull events).

Langkah - langkah dalam perencanaan audit

  1. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
    Agar dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
  2. Melaksanakan prosedur analitis
    Prosedur analitis merupakan evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan data non keuangan. Dengan melakukan analisis ini sangat penting karena dengan melakukan prosedur analitis seluruh kegiatan pemeriksaan dapat tergambar.
  3. Membuat pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
    Tahap ini sering disebut dengan materialitas perencanaan dimana sedikit berbeda dengan tingkat materialitas yang digunakan dalam penyelesaian audit dalam mengevaluasi temuan audit karena situasi yang ada disekitarnya mungkin akan berubah dan informasi tambahan klien akan diperoleh selama masa pelaksanaan audit. Dalam merencanakan suatu audit, auditor harus menilai materialitas pada dua tingkat berikut:
    a. Tingkat laporan keuangan karena pendapat auditor mengenai kewajaran meluas sampai laporan keuangan secara keseluruhan.
    b. Tingkat saldo akun karena auditor menguji saldo akun dalam memperoleh kesimpulan keseluruhan atas kewajaran laporan keuangan.
  4. Mempertimbangkan resiko audit
    Dalam tahap ini auditor harus membuat penilaian mengenai berbagai komponen resiko audit yaitu resiko bawaan, resiko pengendalian dan resiko deteksi. Hal ini diperlukan untuk mengarahkan keputusan tentang sifat, waktu, luas prosedur audit dan keputusan mengenai penetapan staff audit.
    Resiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material, dengan mengasumsikan tidak terdapat pengendalian. Prosedur yang dilaksanakan untuk mendukung penilaian resiko bawaan biasanya serupa dengan untuk memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri. Resiko pengendalian adalah resiko bahwa salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak akan dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Resiko deteksi adalah resiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi. Resiko deteksi dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi dari resiko prosedur analitis dan resiko pengujian terinci. Dalam menentukan resiko deteksi auditor juga harus mempertimbangkan kemungkinan akan membuat suatu kekeliruan.
  5. Mengembangkan strategi audit awal untuk asersi yang signifikan
    Mengembangkan strategi audit awal untuk asersi yang signifikan bertujuan agar auditor dalam perencanaan dan pelaksanaan audit dapat menurunkan resiko audit pada tingkat serendah mungkin untuk mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.
  6. Pemahaman atas pengendalian intern
    Pengendalian internn adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yaitu keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan efektifitas dan efisiensi operasi. Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern kliennya untuk perencanaan auditnya. Secara khusus, pemahaman auditor tentang pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi digunakan dalam kegiatan kemungkinan dapat atau tidaknya audit dilaksanakan, salah saji material yang potensial dapat terjadi, resiko deteksi dan perancangan pengujian subtrative.



Sumber :
https://www.academia.edu/9649408/PERENCANAAN_AUDIT_TAHAPAN_PERENCANAAN_AUDIT
Read More »

Evaluasi / Audit Sistem Informasi

Evaluasi/Audit Sistem Informasi adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk memutuskan apakah sistem komputer yang merupakan aset bagi perusahaan terlindungi, integritas dan terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.

Tujuan audit sistem informasi


  1. Mengamankan asset
    Asset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem dan peralatan pendukung lainnya.
  2. Menjaga integritas data
    Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya.
  3. Menjaga Efektifitas Sistem
    Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user), apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user. Auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya.
    Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu. Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan.
  4. Efisiensi
    Dikatakan efisien jika ia menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumber daya, seperti mesin dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut.

Sumber:
http://audit-si-untag.blogspot.com/2015/04/audit-sistem-informasi.html
Read More »